Pendampingan Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Stroberi Beku Untuk Menjaga Mutu Produk di PT. Tumbuh Loka Karya

Abstract

Frozen strawberry production is a strategic approach to utilizing strawberries that do not meet fresh market standards. However, the implementation of Standard Operating Procedures (SOP) in the production line remains suboptimal, particularly in the washing stage, which directly affects product quality. This community service activity aimed to assist employees of PT. Tumbuh Loka Karya in fully applying SOP through direct observation and participatory methods. The author was actively involved in each production stage, providing guidance and hands-on demonstration of best practices. The results indicate improved work discipline, enhanced understanding of SOP importance, and better quality of frozen strawberries in terms of cleanliness, shelf life, and customer satisfaction. Consistent SOP application has proven to enhance process efficiency and product quality. This activity highlights that active mentoring is an effective approach to building a systematic and sustainable work culture in food production.

Produksi stroberi beku menjadi salah satu strategi pemanfaatan buah stroberi yang tidak memenuhi standar pasar segar. Namun, penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) di lini produksi masih belum maksimal, khususnya pada tahapan pencucian buah, yang berdampak langsung pada kualitas produk akhir. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mendampingi pegawai PT. Tumbuh Loka Karya dalam menerapkan SOP secara menyeluruh, dengan pendekatan observasi dan partisipatif. Penulis terlibat langsung dalam setiap proses produksi, memberikan contoh dan bimbingan praktik terbaik. Hasil dari pendampingan menunjukkan adanya peningkatan perilaku kerja yang lebih disiplin, pemahaman terhadap pentingnya SOP, serta peningkatan kualitas stroberi beku, baik dari segi kebersihan, daya simpan, maupun kepuasan pelanggan. Penerapan SOP secara konsisten terbukti mampu meningkatkan efisiensi proses dan mutu produk. Kegiatan ini menunjukkan bahwa pendampingan aktif merupakan pendekatan efektif dalam membentuk budaya kerja yang sistematis dan berkelanjutan di sektor produksi pangan.