Implementasi Program Pengabdian Masyarakat oleh PT PAL Indonesia melalui Penanaman Mangrove sebagai Solusi Abrasi dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Surabaya

Authors

  • Alwiyah Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur
  • Arief Budiman Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Keywords:

mangrove conservation, coastal abrasion, community empowerment, community service, social participation

Abstract

The community service program implemented by PT PAL Indonesia through mangrove planting activities in the coastal area of Wonorejo, Surabaya, represents a strategic effort to address coastal abrasion and enhance the empowerment of coastal communities. The program involved employees of PT PAL, PT PP, and local residents through various stages, including education and technical training, seedling planting, and continuous monitoring. The results showed positive ecological impacts, such as the planting of 200 mangrove seedlings that began to trap sediment and reduce abrasion, as well as social impacts, including the formation of two environmentally conscious community groups actively engaged in patrol and environmental education. The participatory approach applied encouraged active community involvement and fostered a sense of ownership over the conservation area. The success of this program demonstrates that synergy among the industrial sector, community, and government can serve as a sustainable empowerment model that is worthy of replication in other coastal regions.

Program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh PT PAL Indonesia melalui kegiatan penanaman mangrove di kawasan pesisir Wonorejo, Surabaya, merupakan upaya strategis dalam menghadapi tantangan abrasi pantai serta meningkatkan pemberdayaan masyarakat pesisir. Program ini melibatkan karyawan PT PAL Indonesia, PT PP, dan masyarakat lokal melalui berbagai tahapan, mulai dari edukasi dan pelatihan teknis, penanaman bibit, hingga monitoring berkelanjutan. Hasil kegiatan menunjukkan dampak positif dari sisi ekologis, yaitu tertanamnya 200 bibit mangrove yang mulai menahan sedimentasi dan mengurangi laju abrasi, serta dari sisi sosial, yakni terbentuknya dua kelompok sadar lingkungan yang aktif melakukan patroli dan edukasi lingkungan. Pendekatan partisipatif yang diterapkan mendorong keterlibatan aktif masyarakat dan membentuk rasa memiliki terhadap kawasan konservasi. Keberhasilan program ini memperlihatkan bahwa sinergi antara sektor industri, masyarakat, dan pemerintah dapat menjadi model pemberdayaan berkelanjutan yang layak direplikasi di wilayah pesisir lainnya.

Downloads

Published

2025-06-30

Issue

Section

Articles